DEPARTEMENT KASTRAT

Aksi Damai Pemilu 2014

DEPARTEMENT KASTRAT

PENGOBATAN GRATIS BERSAMA DPU-DT

DEPARTEMEN SOSIAL MASYARAKAT

Ngawul

DEPARTEMEN EKONOMI

ADIK-ADIK BINAAN DEPSOSMAS

ZONAMUSLIMNEGRAWAN

Jumat, 16 Mei 2014

Ingat Waktu, Ingat Ibadah, Ingat Akhirat

Waktu terus berjalan
tidak ada yang bisa menunda, apalagi memberhentikan, tahun ini bukan tahun lalu, bulan ini bukan bulan lalu, bahkan hari ini berbeda dengan hari kemarin, jam ini terus berlalu, sedetik tidak berhenti
walaupun jam dindingnya dimatikan ataupun diputar mundur, matahari tetap berjalan.

Maka sebetulnya semua kita ini berjalan, walapun nampaknya duduk atau bahkan tidur, berjalan menuju akhirat......di akhirat nanti hari akan dipanjangkan hingga 1 hari sama dengan 1000 tahun, bahkan bagi orang kafir 1 hari sama dengan 50.000 tahun.

Coba kita hitung secara matematika !!!!!
1 hari akhirat = 50.000 tahun
(pertahun:360 hari) = 18.000.000 hari
1 jam akhirat = 18.000.000 : 24 = 750.000 hari
1 menit akhirat = 750.000 : 60 = 12.500 hari
1 menit = 12.500 hari
kalau dijadikan tahun : 360 = 34 tahun 8 bulan,
yakni 1 menit akhirat = 34 tahun 8 bulan (waktu dunia).

Dan umur kita sekarang berapa menit???????
Setengah menit, satu menit atau 2 menit?
yang umurnya 30 tahun berarti untuk hitungan waktu akhirat baru hidup selama kurang lebih 1
menit, wahai alangkah sebentarnya........1 atau 2 menit di dunia yang akan menentukan selama lamanya.

Selamanya berapa tahun???(ini pertanyaan yang salah).
Imam Al Ghazali memberikan gambaran, selamanya dengan bila dunia ini penuh dengan biji - bijian dan setiap 100.000 tahun (dalam kitab lain satu juta tahun) ada seekor burung makan satu biji, kapan habisnya??? tapi suatu saat pasti habis, tapi akhirat tidak ada habisnya, di dunia ini paling enakpun masih ada susahnya dan paling susahpun masih ada senangnya, tapi di akhirat nanti bila senang, senang selama-lamanya dan tak ada susahnya, tapi bila susah, susah selama lamanya dan tak ada senangnya. “

MAKA SUNGGUH KITA DICIPTAKAN UNTUK PERKARA YANG BESAR, BUKAN MAIN-MAIN.!!!!

Dan kita pasti menuju kesana.” Ada juga yang menuju kesurga, tapi mampir dulu keneraka sementara, misalnya karena tidak sholat, tapi berapa tahun mampir di neraka itu????
bagi yang meninggal kan sholat satu kali saja dan belum bertobat adalah 1 Huqub,
tiap huqub = 80 tahun akhirat,
tiap tahun akhirat = 1000 tahun,
maka 80X360X1000 tahun = 28.800.000 tahun
ini bila meninggalkan satu sholat, bagaimana kalau meninggalkan sholat satu hari, satu bulan, satu tahun atau bahkan seumur hidup tidak pernah sholat???

Satu menit di dunia ini bisa berarti ribuan tahun di akhirat nanti. Untuk itu janganlah kita sia-siakan waktu, gunakan waktumu untuk agama. Ada orang alim yang apabila memakan roti dihancurkan dulu trus ditelan (tidak dikunyah), waktu ditanya kenapa demikian, beliau menjawab,” Saya hitung antara menelan dengan mengunyah berbeda 70 tasbih.”

Orang bilang waktu adalah uang, coba diberi uang sebanyak 1 trilyun terus dirampas seluruh waktunya (dibunuh), apa mau? Berapa banyak sudah waktu dalam hidup kita yang telah kita sia-siakan.....kadang kadang kita beralasan tidak sholat karena sibuk, karena tidak ada waktu dan lain lain, tapi kenapa untuk menonton tivi berjam jam, duduk didepan komputer berjam jam, menelpon berjam jam, ngobrol dengan teman berjam jam ada waktu? Wahai alangkah meruginya kita....

Coba sekali lagi kita hitung- hitung secara matematika bagaimana kita mempergunakan waktu hidup kita. Misal dalam sehari kegiatan yang kita lakukan:
Waktu untuk ibadah kepada Allah:
Sholat (setiap sholat kurang lebih 5 mnit) = 5X5 waktu = 25 menit
Membaca Al Quran (dalam sehari semalam) = 20 menit
Dzikir = 15 menit
Sisa waktu = 24 jam – 45 menit = 23 jam,
kita gunakan untuk:
Makan (misal setiap makan 10 menit)X3 kali makan = 30 menit
Menelpon = 30 menit
Menonton televisi = 2 jam
Tidur siang dan malam = 8 jam
Mengobrol tentang hal dunia = 1 jam
Dll = sekian jam
Misal umur kita sekarang 30 tahun, maka:
Waktu untuk ibadah kita (shoalt,ngaji dzikir) = 1 jam X (360 hariX30) = 10.800 jam
kalau dijadikan hari 10.800 : 24 = 450 hari = 1 tahun 3 bulan
Waktu kita untuk kehidupan dunia = 23 jamX(360 hari X 30 ) = 248.400 jam
Kalau dijadikan hari 248.400 : 24 = 10.350 hari = 28 tahun 9 bulan.

Kita lihat perbandinganya !!!
untuk kepentingan kehidupan akhirat yang abadi dan kekal kita hanya menyisihkan waktu 1 tahun 3 bulan dari umur kita yang sudah 30 tahun, tapi untuk kehidupan dunia yang fana, yang pasti akan kita tinggalkan, kita telah menghabiskan waktu selama 28 tahun 9 bulan !!!!! lebih 90 persen dari umur kita !!!!

Dan bagaimana dengan yang jarang sholat bahkan Naudzubillah, tidak pernah sholat, tidak pernah menyentuh Al Quran, bibirnya tidak pernah basah oleh dzikir kepada Allah.......waktu hidupnya hanya digunakan untuk kesenangan dunia, sibuk mengejar harta dan kedudukan, rekreasi ketempat-tempat hiburan bahkan untuk bermaksiat, zina, judi, mabuk, dan banyak kemaksiatan lainya...waktu ini sangat berarti saudaraku..maka jangan sia siakan waktu hidupmu.

Speial Thanks to: Allah swt
Thanks to: Nothing Left Behind
By: Kadep Humas KAMMI Univ. PGRI Smg 2014/2015

Jumat, 09 Mei 2014

Al Quran Menjawab (Jangan Mengeluh dan Jangan Gelisah)

لسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Dalam perjalanannya, manusia kerap kali dirundung masalah. Dan seringkali, karenanya, manusia tersesat tanpa arah. Banyak faktornya. Namun ketetapan adalah ketetapan. Tidak ada satupun manusia didunia ini yang meminta kepada Tuhan untuk hidup susah, betul kan? Namun sayangnya, ketika kesusahan dan musibah melanda, ternyata manusia memborong sejuta keluhan, “kenapa begini ,kenapa jadi begitu ”,sejuta permintaan,” Perkenankanlah ini ya Tuhan! kabulkan itu ya Tuhan!”, dan hanya mengucap satu kata syukur. Apakah kalau begitu, kita harus begitu saja pasrah?

Tidak semudah itu..! Banyak ayat suci, dan saya yakin semua keyakinan pun mengajarkan, bahwa keputusasaan adalah sesuatu yang buruk, dan harus dihindari. Inti dari semua masalah adalah agar manusia semakin memahami fitrahnya. Memahami apa yang harus dicari selama hidup. Lantas bagaimana dengan mereka yang tertimpa kesusahan? Hidup dalam kemiskinan? Hidup dalam kepungan kesedihan?

Sebagai pegangan hidup seorang muslim, Al – Qur’an telah menjelaskan banyak hal. Tidak hanya ritual ibadah semata. Ekonomi, perdagangan, keluarga, peribadi ideal seorang muslim hingga pengelolaan negara pun ada didalamnya. Terdapat pula ayat – ayat Qur’an, yang menjawab keluhan – keluhan utama, ketika manusia mendapat ujian ataupun musibah.

Berikut beberapa ayat – ayat yang langsung dapat menjawab berbagai pertanyaan manusia sebagai khalifah di muka bumi :



KENAPA AKU DIUJI ??

QURAN MENJAWAB :
Qs. Al-Ankabut : 2-3
“Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: ’Kami telah beriman’, sedang mereka tidak diuji lagi ? Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.



KENAPA AKU TAK MENDAPAT APA YG AKU INGINKAN ??

QURAN MENJAWAB :
Qs. Al-Baqarah : 216
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui”



KENAPA UJIAN SEBERAT INI ??

QURAN MENJAWAB:
Qs. Al-Baqarah : 286
“Allah tidak membebani seseorang itu melainkan sesuai dengan kesanggupannya.”



KENAPA FRUST???

QURAN MENJAWAB :
Qs. Al-Imran : 139
“Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah pula kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yg paling tinggi derajatnya, jika kamu orang-orang yang beriman”



BAGAIMANA AKU HARUS MENGHADAPINYA ???

QURAN MENJAWAB :
Qs. Al-Baqarah : 45
“Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan jalan sabar dan mengerjakan sholat; dan sesungguhnya sholat itu amatlah berat kecuali kepada orang-orang yang khusyuk Tiada daya dan upaya kecuali atas pertolongan Allah semata”



APA YANG AKU DAPAT ???

QURAN MENJAWAB :
Qs. At-Taubah : 111
“Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mu’min, diri, harta mereka dengan memberikan jannah untuk mereka…”



KEPADA SIAPA AKU BERHARAP ???

QURAN MENJAWAB :
Qs. At-Taubah : 129
“Cukuplah Allah bagiku, tidak ada Tuhan selain dari-Nya. Hanya kepada-Nya aku bertawakkal”



AKU TAK SANGGUP !!!!

QURAN MENJAWAB :
Qs. Yusuf : 12
“….dan janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah melainkan kaum yg kafir.”


dan segudang pertanyaan lagi yang keseluruhannya pun dapat dijawab oleh Sang Pemilik Semesta Alam. Nah, cukup jelaslah bahwa Allah-lah yang memberi kita cobaan permasalahan, pastilah Allah akan menurunkan pertanyaan beserta jawabannya! Hanya Allah sandaran manusia.

Wallahu A'lam Bisshowab

Selasa, 15 April 2014

UN untuk Beragam Budaya dan Karakter Anak yang Berbeda apakah masuk akal?




  Sudah dua hari ini, hari sejarah buat siswa SMA tahun ajaran 2014 yang ada diseluruh Indonesia. Dimana goresan tangannya diatas lembar jawaban ujian menentukan nasibnya. Ujian Nasional yang tiap tahunnya pasti sama. Hanya demi satu kata lulus atau tidak lulus.
   Ujian Nasional adalah Penentuan standar mutu pendidikan yang ada di Indonesia ini yang terus meningkat diharapkan akan mendorong peningkatan mutu pendidikan, yang dimaksud dengan penentuan standar pendidikan adalah penentuan nilai batas. Seseorang dikatakan sudah lulus/kompeten bila telah melewati nilai batas tersebut berupa nilai batas antara peserta didik yang sudah menguasai kompetensi tertentu dengan peserta didik yang belum menguasai kompetensi tertentu. Rasanya tidak adil sekali jika mereka telah mengenyam pendidikan selama 12 tahun hanya ditentukan dengan sebuah predikat kata "lulus atau tidak lulus". Bagaimanakah perasaan mereka pada saat itu. Tentunya mereka sangat was-was. Dan malahan bukan mereka memikirkan Ujian yang akan dihadapi,tetapi pasti mereka akan tersugesti dengan kata "Apakah aku lulus atau kah tidak lulus?" karna kata itu sebagai patokan kalau "Lulus" berarti anak yang pintar,dan kalau "Tidak Lulus" berarti kurang pintar. Pasti setiap masyarakat akan beranggapan seperti itu. Bukankah itu akan menjadikan mental anak malah semakin down? dan banyak anak yang putus harapan? Harapan kita semua memang tidak menginginkan hal seperti itu.
  Mungkin negara kita memang sedang ingin mencontoh negara-negara maju,agar negara kita juga termotivasi untuk maju. Kebijakan pemerintah memang sangat bagus untuk memajukan negara Indonesia. Tetapi apakah pemerintah juga memikirkan bagaimana nasib para pelajar yang berada dikota yang terisolir,kota yang masih terbelakang. Kota yang masih sangat kurang tingkat pendidikannya. Contohnya saja mereka yang berada di di Kalimantan yang pelosok desa dengan Jakarta. Kebudayaan dan karakter anak-anak disana dengan Jakarta mungkin sangat berbeda sekali. Anak-anak yang berada dipelosok yang mungkin sangat ketinggalan dalam hal ilmu pengetahuan dan teknologi,dibandingkan dengan anak yang tinggal dikota Jakarta yang akses apapun serba dimudahkan. Rasanya terlalu kurang adil jika kita memaksakan hal yang bukan seharusnya. Ibaratnya dalam sebuah keluarga ada 2 anak kakak beradik. Satu anak SD satu  anak SMP. Tidak mungkin keluarga nya memberi uang saku yang sama atau tidak mungkin mereka diberi soal pekerjaan yang sama,karna kebutuhan dan tenaga mereka sangat lah berbeda. Sama halnya dengan mereka anak-anak yang masih terisolir,kebutuhan pendidikan serba kekurangan harus bersaing dengan anak-anak yang pendidikannya sudah maju, karna yang tahu kualitas pendidikan itu adalah pendidik atau guru yang berada pada lingkungan pendidikan tersebut. 
  Dengan adanya UN juga negara kita tidak malah semakin maju tingkat pendidikannya. Pendidikan kita malah semakin ketinggalan jauh dengan negara lain. Berbeda jauh dengan pendidikan yang sebelumnya tanpa UN,negara kita hampir memasuki sepuluh besar. Dan banyak negara lain yang malah belajar ke Indonesia.Karna sebenarnya UN hanya mengukur nilai akademik saja,tanpa tahu nilai sosial dan nilai karakter anak didik,sedangkan yang mengetahui nilai akademik,nilai karakter dan sosial anak adalah pendidik. Jadi nilai UN baik bukan pula menjamin negara ini baik. Karna baiknya suatu negara adalah baiknya karakter dan kepribadian anak. Dengan UN juga malah membuat anak-anak didik akan belajar dengan instan. Hanya mentargetkan agar mendapat kata "Lulus".



By : Rofiyani (Sekertaris Departemen Humas 2014/2015)
   

Senin, 14 April 2014

Semangat Ngawul

  
Semangat tanpa batas

 Pagi ini dari Departemen Ekonomi KAMMI IKIP PGRI Semarang kembali menggelar aksinya. Kali ini pertama kalinya dikepenggurusan 2014/2015 Departemen Ekonomi yang ketua departemen kali ini dipimpin oleh ukhtina Susi Setyoningsih. 
   Agenda Departemen Ekonomi kali ini adalah "Ngawul". Aksi yang dilaksanakan setiap hari akhad pagi sekitar jam 06.00 di Stadiun Diponegoro. Aksi ngawul kali ini dibantu oleh Ketua Komisariat (Akhina Apri Supriyanto),Ketua Departemen Kajian Strategis( Akhina Purwanto sigit),Sekertaris umum (ukhtina Lilikayani Toatubun), Biro Kestari (Ukhtina Kholifaturrosidah), dan Ketua Departemen masyarakat (ukhtina Puji kristina Dewi) serta dibantu oleh sekertaris departemen kaderisasi (akhina Zidni Ilman nafi) dan Humas (Ukhtina Rofiyani). Dan selain itu juga banyak akhwat yang ikut serta membantu aksi Ngawul kali ini. 
    Mungkin aksi Ngawul kali ini adalah bagian hal yang terbaru sekaligus pengalaman bagi para kader pada kepengurusan tahun ini. Walaupun dari sebagian yang lain adalah hal yang biasa aksi ngawul ini dilakukan. Yang paling pasti semangat pengorbanan tanpa batas itu terlihat dari para kader. Semangat yang rela kepanasan diterik matahari dan semangat melawan malas yang seharusnya hari libur digunakan untuk istirahat dirumah bersama keluarga. Tetapi semangat para kader KAMMI tidak terkalahkan. 
     Bagi para kader semangat ukhuwah islamiah itu yang paling penting. Dan dari Ngawul itu juga banyak bisa kita petik pelajarannya, seperti hal nya bagaimana kita bisa berbisnis yang mandiri dan bagaimana kita bisa membaur dengan masyarakat itulah yang paling penting. Karna KAMMI untuk masyarakat,KAMMI untuk Indonesia.


Aksi Ngawul "Alhamdulillah ramai pembeli"




By : Rof iyani (Sekertaris Departemen Humas )
    

Minggu, 13 April 2014

Mencari Makna Kehidupan yang Sempurna

Aku ingin mencari
Jalan menuju sebuah hati
Menelusuri hidup yang penuh dengan fiksi
Dilautan tanpa ombak dan tanpa nyanyi 


Aku ingin bermakna
Tenggelam dalam setiap bait prosa
Tertulis dalam jutaan karya
Dan takkan lekang oleh masa


Aku ingin kehidupan
Walau sekali tapi tak terlupakan
Bukan hanya sekedar mencari kekayaan
Tapi ingin memilki ketaqwaan


Aku jauh dari kata sempurna
Semakin aku belajar, semakn aku mengetahuinya
Bahwa  aku masih banyak tidak tau apa-apa
Tapi aku sadar bahwa hidup ini sangat bermakna..


By: Ardi Setyo Wibowo ( Ketua Departemen Humas 2014/2015)

Landasan Semangat Pergerakan KAMMI

    Semangat pergerakan KAMMI pada tahun 1998,telah menorehkan tinta emas didalam kamus sejarah bangsa indonesia. Ditengah semrawutnya perpolitikan pada waktu itu,ditengah ketidak percayaanyang semakin memuncak terhadap penguasa yang dzalim secara posisi strategis KAMMI menjadi icon gerakan yang mampu mendobrak kebekuan,yang mampu menaklukan ketakutan menjadi sebuah keberanian.Kini sudah enam belas tahun silam KAMMI terlahir ke pentas pergerakan mahasiswa,berawal dari sebuah pergerakan mahasiswa,berasal dari sebuah gerakan Aktivis Dakwah Kampus (ADK). Tepatnya pada tanggal 29 Maret 1998 di Malang yang diselenggarakan di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
     Tentu ini menjadi sebuah referensi gerakan KAMMI masa kini,kalau dulu gerakannya begitu sangat terlihat dengan sebuah "Aksi Jalanan" yang heroik sampai menurunkan soeharto turun dari singgasananya tentunya tanpa mengesampingkan organisasi mahasiswa yang lain. Hari ini KAMMI ingin memastikan bahwa KAMMI hadir sebagai gerakan baru sebagai perekat dan pemersatu sebuah keragaman serta sebagai icon penggerak yang siap memberikan tawaran solusi untuk perbaikan bangsa dan kita persemabahkan hanya untuk Allah SWT. Semangat ini akan terus berkorbar, potensi yang ada di KAMMI akan terus dioptimalkan. KAMMI pun tidak akan menutup mata dan telinga terhadap realitas bangsa saat ini.
        Tentu ada dua hal yang membuat KAMMI akan terus bertahan sampai sejauh ini pertama adalah sebuah harapan serta optimisme yang dibangun berdasarkan aspek ruhiyah yang tak pernah kering. Kita dapat ambil contoh didalam medan badar meskipun jumlah musuh kekuatannya tiga kali lipat lebih besar namun Allah SWT memenangkan tentara islam. Al Imam Hasan Albana mendiskripsikan kader-kader berkualitas itu laksana rahib (ahli ibadah) dimalam hari dan seperti penunggang kuda disiang hari artinya adalah frekuensi gerakan ini harus seimbang dengan kualitas ruhiayah. Yang kedua totalitas manajemen, sebuah keutuhan komitmen didalam memposisikan diri,bahwa sebuah organisai manapun harus bertumpu pada sebuah keutuhan komitmen. Khususnya KAMMI ini berbicara mengenai keutuhan komitmen ini AsySyahid Hasan Albana,mengatakan "iman tidak akan mempunyai arti bila tidak disertai amal. Aqidah tidak akan memberi manfaat bila tidak mendorong penganutnya untuk berbuat dan berkorban demi menjelmakannya menjadi kenyataan".
          Keyakinan inilah yang perlu kita tumbuh dan kembangkan kedalam setiap diri masing-masing, KAMMI diisi oleh anak muda yang punya energi yang jauh lebih besar,punya gagasan yang jauh lebih hebat. Dari situlah kader KAMMI harus bisa memecahkan mitos ketidak mungkinan atau ketidak berdayaan menjadi pasti bisa dan berdaya! Saya percaya KAMMI punya suplemen itu semua asalkan kita terus mayakini bahwa kejayaan sebuah perjalanan sejarah hidup kita harus dilandasi dengan semangat keikhlasan! Mari Beramal Nyata...

SALAM MUSLIM NEGARAWAN

Apri Supriyanto (Ketua Komisariat IKIP PGRI Semarang 2014/2015)