DEPARTEMENT KASTRAT

Aksi Damai Pemilu 2014

DEPARTEMENT KASTRAT

PENGOBATAN GRATIS BERSAMA DPU-DT

DEPARTEMEN SOSIAL MASYARAKAT

Ngawul

DEPARTEMEN EKONOMI

ADIK-ADIK BINAAN DEPSOSMAS

ZONAMUSLIMNEGRAWAN

Selasa, 30 Oktober 2012

Serba-serbi PKK1

Ketika mendaftar  PKK1 ( Pelatihan Kepemimpinan dan Kemudaan 1) bingung...ini kegiatan apa ya...apakah sebatas pelatihan yang biasa ditawarkan para senior  untuk penyambutan Mahasiswa Baru atau adakah yang berbeda? Berbeda dengan organisasi lainnya. Lalu apa yang membedakannya...Hmmm...memang menjadi mahasiswa baru itu susah...banyak pilihan yang ditawarkan tapi gak tau yang cocok yang mana...
Galau terus juga menyusahkan..tidur gak enak makan minum juga gak enak,  pikiran terus...Hmmm PKK1 lagi...para senior rajin sms tentang PKK1 terus...Gak bosan yaa..Ketemuan aja gak pernah...sok kenal deh jadinya.
Sms yang masuk pun mengkerenkan PKK1...huhf ...mau ikut tapi malas gak ikut juga gak enak ...pilihan sulit jadinya.

Senin, 29 Oktober 2012

Profil Buletin 4


Eko Setyo Budi Utomo atau yang lebih akrab disapa Eko SBU  adalah salah satu kader KAMMI yang telah membuktikan kontribusi nyatanya dalam organisasi dan tentunya sebagai warga Negara Indonesia. Salah satunya beliau pernah mengikuti beberapa pelatihan kepemimpinan yang akhirnya mengantarkan beliau menjadi pemimpin di kampus ini.
Orang yang hobi rihlah (jalan-jalan) ini lahir di Demak, 27 Agustus 1990. Beliau  juga pernah  menjadi kadep kastrat dan  kadep kaderisasi di KAMMI komisariat IKIP. Eko SBU merasa bahwa Indonesia sedang rindu pemimpin yang peduli rakyatnya, menurutnya pemimpin adalah pelayan dan untuk membuktikan pernyataan itu beliau terinspirasi oleh kisah amirul mukminin ‘Umar r.a yang dengan penuh tanggung jawab dan  rasa bersalah memanggul karung gandum  dimalam hari untuk diberikan kepada salah satu rakyatnya yang kelaparan. Dari situlah untuk apa pemimpin harus dilatih, karena memilih pelatihpun haruslah orang yang telah terlatih.

Inilah Dia… Pelatihan Kepemimpinan dan Kepemudaan 1



Pada setiap individu ada keinginan untuk lebih baik dari yang lain. Berbagai cara diupayakan untuk menjadi kenyataan. Ada yang belajar secara otodidak maupun memanfaatkan sarana pelatihan keilmuan yang ada.
Belajar adalah proses untuk mengadakan perubahan, dari yang belum bisa menjadi bisa, dari yang tidak tahu menjadi tahu, dari yang tidak paham menjadi paham. Strategi belajar masing-masing orang berbeda, sesuai dengan tipe belajarnya (audio, visual atau kinestetik).
Dalam meraih impiannya, banyak individu berani mengorbankan harta, waktu, tenaga dan pikirannya. Banyak sekali pelajaran yang bisa diambil dari orang di sekeliling kita. Tentang kesungguhan, kerja keras dan optimisme dalam perjuangan meraih apa yang diimpikan. Dari mereka ada yang berakhir manis, dan ada juga yang berakhir tragis. Semua bergantung kepada konsistensi dan proses yang dijalani.

Sabtu, 20 Oktober 2012

Lomba MPK #2

Assalamu'alaikum.Wr.Wb

Salam Muslim Negarawan..
MPK mw ngadaiin Lomba lg niii....
kaliii ini lbh mudaaaah..
*membuat sebuah tulisaaan tentang sebuah cara bagaimana mempromosikan KAMMI kepada Mahasiswa baruu, agar mereka mau mengikuti DM1..dab berapa orang yg antuum targetkan untuk antum ajak...pada ikuuutan yaaak..
insyaAlloh ada hadiiiah"a untuk 2 tulisan terbaiiik :)

Salam Semangaaat
#MPK
 
dikiriiim ke dwis.susanp@yahoo.co.id paling lambaat 25 oktober

Rabu, 17 Oktober 2012

DM1

Yuuuuk ikutan...spesial buat adik2 Mahasiswa baru.....ikutan dan gabung dengan KAMMI...

Selasa, 02 Oktober 2012

Laporan TPS....

TPS yaitu Training public Speaking yang diselenggarakan pada tanggal 30 september 2012 di Masjid Kampus Nurul Huda yang diikuti oleh 138 peserta..yang mengangkat tema : Membentuk Mahasiswa yang kominikatif, kritis dan solutif....




Senin, 01 Oktober 2012

Catatan AksiKu Untuk KAMMI

Awan biru menjadi payung disiang itu. Matahari mulai meninggi menanda pagi telah berlalu. Dengan hati deg-degan ku tetap berdiri di barisan yang rapi. Berdiri di tengah akhwat-akhwat yang tak kukenal. Terbagi 2 barisan ikhwan dengan akhwat yang terhijab berapa meter. Yang ku tahu di garis terdepan shaf akhwat ada mba Dini, senior yang mengajak ku berpanas ria. Terlihat Mba dini dengan semangat membawa spanduk bertuliskan misi yang tak kumengerti. Dengan slayer yang menutupi wajahnya,  mba Dini berniat menghindari wartawan yang ingin mendokumentasikan. Ku hanya diam untuk memahami suasana ketika itu. Tatapan penuh tanya kulempar di jejeran gedung bertingkat yang dihadapanku. Inilah pertama kali ku injak kaki ditempat itu.
Seorang ikhwan mulai berorasi. Isu yang sedang hangat menjadi topik. Ku tahu topik itu menjadi terdepan di tayangan berita stasiun tv swasta di sepanjang malam. Ku tetap menyimak meski tak paham apa yang dikatakannya. Tetesan – tetesan keringat mulai memenuhi wajahku, ku hanya menyapunya dengan tisu yang telah kusediakan dari awal. Ku berharap segera usai. Terlihat ibu baruh baya hanya tersenyum melihat kelakuan kami atau 2 siswi SMA dengan sinisnya menatap spanduk-spanduk yang tertampang jelas dipinggir jalan. Ku terus menunduk, menahan malu. Apa yang telah kulakukan di hari itu?

PENDENGAR RADIO JADI JAGOAN NEGERI

          Subuh, subuh Nang,,, bangun cepat Nang,!!Itulah panggilan akrab khas di Jawa untuk laki-laki bernama Parito Darminto dari ibunya yang bernama Fitri Cahyani. Dengan gelegat tubuh sedikit Parito tidak kunjung bangun oleh teriakan ibunya tadi. Baru dia sadar dan bangun saat dia teringat pagi itu dia akan membuat kejutan untuk teman-temannya yang ada di permukiman jauh disana. Tempat tinggal Parito memang sudah tidak begitu jauh dari keramaian kota yang sudah dikenal dekat oleh parito. Saat ini parito adalah seorang mahasiswa di universitas terbuka cabang terdekat dikotanya dan hidup berkecukupan dalam kesehariannya. Mahasiswa yang akrab dipanggil  dengan Rito itu hidup dengan ibunya yang paling dia hormati, sedangkan ayahnya sudah meniggal saat ia masih dalam kandungan. Oleh karenanya Rito dididik oleh ibunya sejak kecil dari mulai ibunya menjadi seorang pengumpul barang-barang bekas. Bisa dimaklumi saat itu kehidupan keluarganya masih serba kekurangan sehingga si kecil Rito dibawa dalam gendongan ibunya kemana-mana untuk mencari barang-barang bekas buat ditukarkan dengan uang untuk makan keseharian keluarganya. Tetapi sekarang Rito benar-benar menatap masa depan demi kesuksesannya dia bertekad akan membanggakan ibunya. “Hidup itu sempit jika kau tak menggali, hidup itu luas jika kau bisa mengembangkannya” kata-kata itu selalu dia kenang sampai saat ini. Itulah kata-kata yang diberikan oleh seseorang yang sampai sekarang ia nanti kedatangannya.

Galih yang lain

“Aksi,,, lagi lagi aksi..huh bete”, grutuku
“ Katanya aktivis, kok kepanasan aja dah nyerah”, pancing mas Yusuf disampingku.
“Gak ketemu mas Galih tadi”, sambil kumanyunkan bibirku sebagai ungkapan kekecewaanku.
“Itu sih niatnya belum jelas, makanya lurusin niat dulu, biar kegiatan yang kita lakukan tambah berkah, kalo gini kan kamu malah capek sendiri yang didapat, apalagi niat kamu Cuma ingin ketemu mas Galih, itu mah sudah keluar dari konteks kredo gerakan  adekku sayang…”, ceramahnya panjang lebar.
“Tau ah mas, pusing”, jawabku sambil ngeloyor pergi meninggalkan mas Yusuf sendirian di teras.
            Banyak yang bilang kini aku berubah, ya, aku kini berubah, bukan hanya mama dan papa yang bilang, tetapi mas Yusuf pun ikut mengomentari perubahanku ini. Bahkan teman-teman dikampus juga mengatakan demikian, terlebih lagi teman sekelasku.
“Kamu sekarang beda ya Sa?”, Tanya Anita sore itu.
“Kamu sekarang aktif banget ikut kegiatan, ajak-ajak dong Sa?”, komentar doni komting kelasku.
“Wah sekarang Sasa lagi kena virus merah jambu ya?”, celetuk Hana dan Ridwan bersamaan.
Aku hanya bisa nyengir kuda mendengar komentar mereka tanpa berkutik, hanya rona merah diwajah yang terlihat jelas.
“Apa sih, resek deh”, jawabku tiap kali digoda mereka.