Aku
berjalan selangkah demi selangkah menuju kursi itu. Panasnya terik mataharipun
tak terasa mulai menusuk kulitku. Aku termenung, dan hanya bisa menghela nafas
kekecewaan, “Hemh, seandainya. ., waktu dapat terulang kembali, aku pasti tidak
akan menyesal seperti ini.” Tiba tiba
saja ada yang menepuk bahu sebelah kiriku, “Kamu lagi ngapain disini Citra?”,
“Ngelamunin aku yha?, hayo ngaku aja deh, pasti ngelamunin aku, iyha kan Cit?”,
Revi mengejek.
“Apaan
sih, ga kok lagi galau aja mikirin kamu” sahut Citra.
Tak
terasa waktu berlalu begitu...