DEPARTEMENT KASTRAT

Aksi Damai Pemilu 2014

DEPARTEMENT KASTRAT

PENGOBATAN GRATIS BERSAMA DPU-DT

DEPARTEMEN SOSIAL MASYARAKAT

Ngawul

DEPARTEMEN EKONOMI

ADIK-ADIK BINAAN DEPSOSMAS

ZONAMUSLIMNEGRAWAN

Jumat, 16 Mei 2014

Ingat Waktu, Ingat Ibadah, Ingat Akhirat

Waktu terus berjalan
tidak ada yang bisa menunda, apalagi memberhentikan, tahun ini bukan tahun lalu, bulan ini bukan bulan lalu, bahkan hari ini berbeda dengan hari kemarin, jam ini terus berlalu, sedetik tidak berhenti
walaupun jam dindingnya dimatikan ataupun diputar mundur, matahari tetap berjalan.

Maka sebetulnya semua kita ini berjalan, walapun nampaknya duduk atau bahkan tidur, berjalan menuju akhirat......di akhirat nanti hari akan dipanjangkan hingga 1 hari sama dengan 1000 tahun, bahkan bagi orang kafir 1 hari sama dengan 50.000 tahun.

Coba kita hitung secara matematika !!!!!
1 hari akhirat = 50.000 tahun
(pertahun:360 hari) = 18.000.000 hari
1 jam akhirat = 18.000.000 : 24 = 750.000 hari
1 menit akhirat = 750.000 : 60 = 12.500 hari
1 menit = 12.500 hari
kalau dijadikan tahun : 360 = 34 tahun 8 bulan,
yakni 1 menit akhirat = 34 tahun 8 bulan (waktu dunia).

Dan umur kita sekarang berapa menit???????
Setengah menit, satu menit atau 2 menit?
yang umurnya 30 tahun berarti untuk hitungan waktu akhirat baru hidup selama kurang lebih 1
menit, wahai alangkah sebentarnya........1 atau 2 menit di dunia yang akan menentukan selama lamanya.

Selamanya berapa tahun???(ini pertanyaan yang salah).
Imam Al Ghazali memberikan gambaran, selamanya dengan bila dunia ini penuh dengan biji - bijian dan setiap 100.000 tahun (dalam kitab lain satu juta tahun) ada seekor burung makan satu biji, kapan habisnya??? tapi suatu saat pasti habis, tapi akhirat tidak ada habisnya, di dunia ini paling enakpun masih ada susahnya dan paling susahpun masih ada senangnya, tapi di akhirat nanti bila senang, senang selama-lamanya dan tak ada susahnya, tapi bila susah, susah selama lamanya dan tak ada senangnya. “

MAKA SUNGGUH KITA DICIPTAKAN UNTUK PERKARA YANG BESAR, BUKAN MAIN-MAIN.!!!!

Dan kita pasti menuju kesana.” Ada juga yang menuju kesurga, tapi mampir dulu keneraka sementara, misalnya karena tidak sholat, tapi berapa tahun mampir di neraka itu????
bagi yang meninggal kan sholat satu kali saja dan belum bertobat adalah 1 Huqub,
tiap huqub = 80 tahun akhirat,
tiap tahun akhirat = 1000 tahun,
maka 80X360X1000 tahun = 28.800.000 tahun
ini bila meninggalkan satu sholat, bagaimana kalau meninggalkan sholat satu hari, satu bulan, satu tahun atau bahkan seumur hidup tidak pernah sholat???

Satu menit di dunia ini bisa berarti ribuan tahun di akhirat nanti. Untuk itu janganlah kita sia-siakan waktu, gunakan waktumu untuk agama. Ada orang alim yang apabila memakan roti dihancurkan dulu trus ditelan (tidak dikunyah), waktu ditanya kenapa demikian, beliau menjawab,” Saya hitung antara menelan dengan mengunyah berbeda 70 tasbih.”

Orang bilang waktu adalah uang, coba diberi uang sebanyak 1 trilyun terus dirampas seluruh waktunya (dibunuh), apa mau? Berapa banyak sudah waktu dalam hidup kita yang telah kita sia-siakan.....kadang kadang kita beralasan tidak sholat karena sibuk, karena tidak ada waktu dan lain lain, tapi kenapa untuk menonton tivi berjam jam, duduk didepan komputer berjam jam, menelpon berjam jam, ngobrol dengan teman berjam jam ada waktu? Wahai alangkah meruginya kita....

Coba sekali lagi kita hitung- hitung secara matematika bagaimana kita mempergunakan waktu hidup kita. Misal dalam sehari kegiatan yang kita lakukan:
Waktu untuk ibadah kepada Allah:
Sholat (setiap sholat kurang lebih 5 mnit) = 5X5 waktu = 25 menit
Membaca Al Quran (dalam sehari semalam) = 20 menit
Dzikir = 15 menit
Sisa waktu = 24 jam – 45 menit = 23 jam,
kita gunakan untuk:
Makan (misal setiap makan 10 menit)X3 kali makan = 30 menit
Menelpon = 30 menit
Menonton televisi = 2 jam
Tidur siang dan malam = 8 jam
Mengobrol tentang hal dunia = 1 jam
Dll = sekian jam
Misal umur kita sekarang 30 tahun, maka:
Waktu untuk ibadah kita (shoalt,ngaji dzikir) = 1 jam X (360 hariX30) = 10.800 jam
kalau dijadikan hari 10.800 : 24 = 450 hari = 1 tahun 3 bulan
Waktu kita untuk kehidupan dunia = 23 jamX(360 hari X 30 ) = 248.400 jam
Kalau dijadikan hari 248.400 : 24 = 10.350 hari = 28 tahun 9 bulan.

Kita lihat perbandinganya !!!
untuk kepentingan kehidupan akhirat yang abadi dan kekal kita hanya menyisihkan waktu 1 tahun 3 bulan dari umur kita yang sudah 30 tahun, tapi untuk kehidupan dunia yang fana, yang pasti akan kita tinggalkan, kita telah menghabiskan waktu selama 28 tahun 9 bulan !!!!! lebih 90 persen dari umur kita !!!!

Dan bagaimana dengan yang jarang sholat bahkan Naudzubillah, tidak pernah sholat, tidak pernah menyentuh Al Quran, bibirnya tidak pernah basah oleh dzikir kepada Allah.......waktu hidupnya hanya digunakan untuk kesenangan dunia, sibuk mengejar harta dan kedudukan, rekreasi ketempat-tempat hiburan bahkan untuk bermaksiat, zina, judi, mabuk, dan banyak kemaksiatan lainya...waktu ini sangat berarti saudaraku..maka jangan sia siakan waktu hidupmu.

Speial Thanks to: Allah swt
Thanks to: Nothing Left Behind
By: Kadep Humas KAMMI Univ. PGRI Smg 2014/2015

Jumat, 09 Mei 2014

Al Quran Menjawab (Jangan Mengeluh dan Jangan Gelisah)

لسَّلاَÙ…ُ عَÙ„َÙŠْÙƒُÙ…ْ ÙˆَرَØ­ْÙ…َØ©ُ اللهِ ÙˆَبَرَÙƒَاتُÙ‡ُ

Dalam perjalanannya, manusia kerap kali dirundung masalah. Dan seringkali, karenanya, manusia tersesat tanpa arah. Banyak faktornya. Namun ketetapan adalah ketetapan. Tidak ada satupun manusia didunia ini yang meminta kepada Tuhan untuk hidup susah, betul kan? Namun sayangnya, ketika kesusahan dan musibah melanda, ternyata manusia memborong sejuta keluhan, “kenapa begini ,kenapa jadi begitu ”,sejuta permintaan,” Perkenankanlah ini ya Tuhan! kabulkan itu ya Tuhan!”, dan hanya mengucap satu kata syukur. Apakah kalau begitu, kita harus begitu saja pasrah?

Tidak semudah itu..! Banyak ayat suci, dan saya yakin semua keyakinan pun mengajarkan, bahwa keputusasaan adalah sesuatu yang buruk, dan harus dihindari. Inti dari semua masalah adalah agar manusia semakin memahami fitrahnya. Memahami apa yang harus dicari selama hidup. Lantas bagaimana dengan mereka yang tertimpa kesusahan? Hidup dalam kemiskinan? Hidup dalam kepungan kesedihan?

Sebagai pegangan hidup seorang muslim, Al – Qur’an telah menjelaskan banyak hal. Tidak hanya ritual ibadah semata. Ekonomi, perdagangan, keluarga, peribadi ideal seorang muslim hingga pengelolaan negara pun ada didalamnya. Terdapat pula ayat – ayat Qur’an, yang menjawab keluhan – keluhan utama, ketika manusia mendapat ujian ataupun musibah.

Berikut beberapa ayat – ayat yang langsung dapat menjawab berbagai pertanyaan manusia sebagai khalifah di muka bumi :



KENAPA AKU DIUJI ??

QURAN MENJAWAB :
Qs. Al-Ankabut : 2-3
“Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: ’Kami telah beriman’, sedang mereka tidak diuji lagi ? Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.



KENAPA AKU TAK MENDAPAT APA YG AKU INGINKAN ??

QURAN MENJAWAB :
Qs. Al-Baqarah : 216
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui”



KENAPA UJIAN SEBERAT INI ??

QURAN MENJAWAB:
Qs. Al-Baqarah : 286
“Allah tidak membebani seseorang itu melainkan sesuai dengan kesanggupannya.”



KENAPA FRUST???

QURAN MENJAWAB :
Qs. Al-Imran : 139
“Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah pula kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yg paling tinggi derajatnya, jika kamu orang-orang yang beriman”



BAGAIMANA AKU HARUS MENGHADAPINYA ???

QURAN MENJAWAB :
Qs. Al-Baqarah : 45
“Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan jalan sabar dan mengerjakan sholat; dan sesungguhnya sholat itu amatlah berat kecuali kepada orang-orang yang khusyuk Tiada daya dan upaya kecuali atas pertolongan Allah semata”



APA YANG AKU DAPAT ???

QURAN MENJAWAB :
Qs. At-Taubah : 111
“Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mu’min, diri, harta mereka dengan memberikan jannah untuk mereka…”



KEPADA SIAPA AKU BERHARAP ???

QURAN MENJAWAB :
Qs. At-Taubah : 129
“Cukuplah Allah bagiku, tidak ada Tuhan selain dari-Nya. Hanya kepada-Nya aku bertawakkal”



AKU TAK SANGGUP !!!!

QURAN MENJAWAB :
Qs. Yusuf : 12
“….dan janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah melainkan kaum yg kafir.”


dan segudang pertanyaan lagi yang keseluruhannya pun dapat dijawab oleh Sang Pemilik Semesta Alam. Nah, cukup jelaslah bahwa Allah-lah yang memberi kita cobaan permasalahan, pastilah Allah akan menurunkan pertanyaan beserta jawabannya! Hanya Allah sandaran manusia.

Wallahu A'lam Bisshowab

Selasa, 15 April 2014

UN untuk Beragam Budaya dan Karakter Anak yang Berbeda apakah masuk akal?




  Sudah dua hari ini, hari sejarah buat siswa SMA tahun ajaran 2014 yang ada diseluruh Indonesia. Dimana goresan tangannya diatas lembar jawaban ujian menentukan nasibnya. Ujian Nasional yang tiap tahunnya pasti sama. Hanya demi satu kata lulus atau tidak lulus.
   Ujian Nasional adalah Penentuan standar mutu pendidikan yang ada di Indonesia ini yang terus meningkat diharapkan akan mendorong peningkatan mutu pendidikan, yang dimaksud dengan penentuan standar pendidikan adalah penentuan nilai batas. Seseorang dikatakan sudah lulus/kompeten bila telah melewati nilai batas tersebut berupa nilai batas antara peserta didik yang sudah menguasai kompetensi tertentu dengan peserta didik yang belum menguasai kompetensi tertentu. Rasanya tidak adil sekali jika mereka telah mengenyam pendidikan selama 12 tahun hanya ditentukan dengan sebuah predikat kata "lulus atau tidak lulus". Bagaimanakah perasaan mereka pada saat itu. Tentunya mereka sangat was-was. Dan malahan bukan mereka memikirkan Ujian yang akan dihadapi,tetapi pasti mereka akan tersugesti dengan kata "Apakah aku lulus atau kah tidak lulus?" karna kata itu sebagai patokan kalau "Lulus" berarti anak yang pintar,dan kalau "Tidak Lulus" berarti kurang pintar. Pasti setiap masyarakat akan beranggapan seperti itu. Bukankah itu akan menjadikan mental anak malah semakin down? dan banyak anak yang putus harapan? Harapan kita semua memang tidak menginginkan hal seperti itu.
  Mungkin negara kita memang sedang ingin mencontoh negara-negara maju,agar negara kita juga termotivasi untuk maju. Kebijakan pemerintah memang sangat bagus untuk memajukan negara Indonesia. Tetapi apakah pemerintah juga memikirkan bagaimana nasib para pelajar yang berada dikota yang terisolir,kota yang masih terbelakang. Kota yang masih sangat kurang tingkat pendidikannya. Contohnya saja mereka yang berada di di Kalimantan yang pelosok desa dengan Jakarta. Kebudayaan dan karakter anak-anak disana dengan Jakarta mungkin sangat berbeda sekali. Anak-anak yang berada dipelosok yang mungkin sangat ketinggalan dalam hal ilmu pengetahuan dan teknologi,dibandingkan dengan anak yang tinggal dikota Jakarta yang akses apapun serba dimudahkan. Rasanya terlalu kurang adil jika kita memaksakan hal yang bukan seharusnya. Ibaratnya dalam sebuah keluarga ada 2 anak kakak beradik. Satu anak SD satu  anak SMP. Tidak mungkin keluarga nya memberi uang saku yang sama atau tidak mungkin mereka diberi soal pekerjaan yang sama,karna kebutuhan dan tenaga mereka sangat lah berbeda. Sama halnya dengan mereka anak-anak yang masih terisolir,kebutuhan pendidikan serba kekurangan harus bersaing dengan anak-anak yang pendidikannya sudah maju, karna yang tahu kualitas pendidikan itu adalah pendidik atau guru yang berada pada lingkungan pendidikan tersebut. 
  Dengan adanya UN juga negara kita tidak malah semakin maju tingkat pendidikannya. Pendidikan kita malah semakin ketinggalan jauh dengan negara lain. Berbeda jauh dengan pendidikan yang sebelumnya tanpa UN,negara kita hampir memasuki sepuluh besar. Dan banyak negara lain yang malah belajar ke Indonesia.Karna sebenarnya UN hanya mengukur nilai akademik saja,tanpa tahu nilai sosial dan nilai karakter anak didik,sedangkan yang mengetahui nilai akademik,nilai karakter dan sosial anak adalah pendidik. Jadi nilai UN baik bukan pula menjamin negara ini baik. Karna baiknya suatu negara adalah baiknya karakter dan kepribadian anak. Dengan UN juga malah membuat anak-anak didik akan belajar dengan instan. Hanya mentargetkan agar mendapat kata "Lulus".



By : Rofiyani (Sekertaris Departemen Humas 2014/2015)
   

Senin, 14 April 2014

Semangat Ngawul

  
Semangat tanpa batas

 Pagi ini dari Departemen Ekonomi KAMMI IKIP PGRI Semarang kembali menggelar aksinya. Kali ini pertama kalinya dikepenggurusan 2014/2015 Departemen Ekonomi yang ketua departemen kali ini dipimpin oleh ukhtina Susi Setyoningsih. 
   Agenda Departemen Ekonomi kali ini adalah "Ngawul". Aksi yang dilaksanakan setiap hari akhad pagi sekitar jam 06.00 di Stadiun Diponegoro. Aksi ngawul kali ini dibantu oleh Ketua Komisariat (Akhina Apri Supriyanto),Ketua Departemen Kajian Strategis( Akhina Purwanto sigit),Sekertaris umum (ukhtina Lilikayani Toatubun), Biro Kestari (Ukhtina Kholifaturrosidah), dan Ketua Departemen masyarakat (ukhtina Puji kristina Dewi) serta dibantu oleh sekertaris departemen kaderisasi (akhina Zidni Ilman nafi) dan Humas (Ukhtina Rofiyani). Dan selain itu juga banyak akhwat yang ikut serta membantu aksi Ngawul kali ini. 
    Mungkin aksi Ngawul kali ini adalah bagian hal yang terbaru sekaligus pengalaman bagi para kader pada kepengurusan tahun ini. Walaupun dari sebagian yang lain adalah hal yang biasa aksi ngawul ini dilakukan. Yang paling pasti semangat pengorbanan tanpa batas itu terlihat dari para kader. Semangat yang rela kepanasan diterik matahari dan semangat melawan malas yang seharusnya hari libur digunakan untuk istirahat dirumah bersama keluarga. Tetapi semangat para kader KAMMI tidak terkalahkan. 
     Bagi para kader semangat ukhuwah islamiah itu yang paling penting. Dan dari Ngawul itu juga banyak bisa kita petik pelajarannya, seperti hal nya bagaimana kita bisa berbisnis yang mandiri dan bagaimana kita bisa membaur dengan masyarakat itulah yang paling penting. Karna KAMMI untuk masyarakat,KAMMI untuk Indonesia.


Aksi Ngawul "Alhamdulillah ramai pembeli"




By : Rof iyani (Sekertaris Departemen Humas )
    

Minggu, 13 April 2014

Mencari Makna Kehidupan yang Sempurna

Aku ingin mencari
Jalan menuju sebuah hati
Menelusuri hidup yang penuh dengan fiksi
Dilautan tanpa ombak dan tanpa nyanyi 


Aku ingin bermakna
Tenggelam dalam setiap bait prosa
Tertulis dalam jutaan karya
Dan takkan lekang oleh masa


Aku ingin kehidupan
Walau sekali tapi tak terlupakan
Bukan hanya sekedar mencari kekayaan
Tapi ingin memilki ketaqwaan


Aku jauh dari kata sempurna
Semakin aku belajar, semakn aku mengetahuinya
Bahwa  aku masih banyak tidak tau apa-apa
Tapi aku sadar bahwa hidup ini sangat bermakna..


By: Ardi Setyo Wibowo ( Ketua Departemen Humas 2014/2015)

Landasan Semangat Pergerakan KAMMI

    Semangat pergerakan KAMMI pada tahun 1998,telah menorehkan tinta emas didalam kamus sejarah bangsa indonesia. Ditengah semrawutnya perpolitikan pada waktu itu,ditengah ketidak percayaanyang semakin memuncak terhadap penguasa yang dzalim secara posisi strategis KAMMI menjadi icon gerakan yang mampu mendobrak kebekuan,yang mampu menaklukan ketakutan menjadi sebuah keberanian.Kini sudah enam belas tahun silam KAMMI terlahir ke pentas pergerakan mahasiswa,berawal dari sebuah pergerakan mahasiswa,berasal dari sebuah gerakan Aktivis Dakwah Kampus (ADK). Tepatnya pada tanggal 29 Maret 1998 di Malang yang diselenggarakan di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
     Tentu ini menjadi sebuah referensi gerakan KAMMI masa kini,kalau dulu gerakannya begitu sangat terlihat dengan sebuah "Aksi Jalanan" yang heroik sampai menurunkan soeharto turun dari singgasananya tentunya tanpa mengesampingkan organisasi mahasiswa yang lain. Hari ini KAMMI ingin memastikan bahwa KAMMI hadir sebagai gerakan baru sebagai perekat dan pemersatu sebuah keragaman serta sebagai icon penggerak yang siap memberikan tawaran solusi untuk perbaikan bangsa dan kita persemabahkan hanya untuk Allah SWT. Semangat ini akan terus berkorbar, potensi yang ada di KAMMI akan terus dioptimalkan. KAMMI pun tidak akan menutup mata dan telinga terhadap realitas bangsa saat ini.
        Tentu ada dua hal yang membuat KAMMI akan terus bertahan sampai sejauh ini pertama adalah sebuah harapan serta optimisme yang dibangun berdasarkan aspek ruhiyah yang tak pernah kering. Kita dapat ambil contoh didalam medan badar meskipun jumlah musuh kekuatannya tiga kali lipat lebih besar namun Allah SWT memenangkan tentara islam. Al Imam Hasan Albana mendiskripsikan kader-kader berkualitas itu laksana rahib (ahli ibadah) dimalam hari dan seperti penunggang kuda disiang hari artinya adalah frekuensi gerakan ini harus seimbang dengan kualitas ruhiayah. Yang kedua totalitas manajemen, sebuah keutuhan komitmen didalam memposisikan diri,bahwa sebuah organisai manapun harus bertumpu pada sebuah keutuhan komitmen. Khususnya KAMMI ini berbicara mengenai keutuhan komitmen ini AsySyahid Hasan Albana,mengatakan "iman tidak akan mempunyai arti bila tidak disertai amal. Aqidah tidak akan memberi manfaat bila tidak mendorong penganutnya untuk berbuat dan berkorban demi menjelmakannya menjadi kenyataan".
          Keyakinan inilah yang perlu kita tumbuh dan kembangkan kedalam setiap diri masing-masing, KAMMI diisi oleh anak muda yang punya energi yang jauh lebih besar,punya gagasan yang jauh lebih hebat. Dari situlah kader KAMMI harus bisa memecahkan mitos ketidak mungkinan atau ketidak berdayaan menjadi pasti bisa dan berdaya! Saya percaya KAMMI punya suplemen itu semua asalkan kita terus mayakini bahwa kejayaan sebuah perjalanan sejarah hidup kita harus dilandasi dengan semangat keikhlasan! Mari Beramal Nyata...

SALAM MUSLIM NEGARAWAN

Apri Supriyanto (Ketua Komisariat IKIP PGRI Semarang 2014/2015)

Jumat, 28 Maret 2014

Proker Kepengurusan KAMMI KOMIK 2014-2015

Program Kerja Kepengurusan KAMMI IKIP PGRI Semarang 2014-2015

Sekertaris Umum
Kaderisasi (File is not ready yet)

Selasa, 04 Maret 2014

Struktur Kepengurusan KAMMI KOMIK 2014-2015

STRUKTUR KEPENGURUSAN KOMISARIAT KAMMI IKIP PGRI Semarang 2014-2015


Ketua Komisariat KAMMI : Apri Supriyanto (FPIPS/Pkn/2011)

Seketaris umum : Lilikayani toatubun (FPBS/PBSI/2011)

Bendahara umum : Desti Hartiwi (FIP/PAUD/2012)

Biro kestari : Kholifatur Rosidah (FPMIPA/Biologi/2013)

Kadep kaderisasi : Indah jauharin (FPMIPA/P.FISIKA/2010)

Sekdep : Zidni ilman nafi (FPBS/PBI/2013)

Staf : Dina amalia (FIP/PGPAUD/2013)

       : Rina Maryama (FPBS/Pbsi/2013)

       : Safrina Yulistiani (FPMIPA/Mtk/2011)

       : Setyo yudha N (FPMIPA/P.MTK/2012)

       : Ahmad Nur Setyawan (FPMIPA/P.MTK/2012)

Kadep kastrat : Purwanto Sigit N (FPIPS/Pkn/2011)

Sekdep : Abdurahman Faisal (FPBS/PBI/2012)

Staf : Rizqiawati (Fpbs/Pbi/2013)

       : Bagus Atmaja (FPMIPA/PTI/2013)

       : Nurkartika (FPMIPA/P.MTK/2012)

       : Lutfi Hadi Saputro (FPMIPA/P.MTK/2012)

Kadep humas : Ardi Setyo W (FPMIPA/P.Bio/2013)

Sekdep : Rofiyani (Fpbs/Pbi/2013)

Staf : Anisa Ayu Naimah (FPBS/PBSI2013)

       : Ratna Sariningsih (FIP/PGSD/2013)

       : Devi Amalia Rahmawari (Fip/Pgsd/2013)

       : Herdiana Elvandari (FIP/PGSD/2011)

Kadep Sosmas : Puji kristina dewi (FPMIPA/P.BIO/2012)

Sekdep : Resti Agdiarni (Fpips/Pkn/2013)

Staf : Avina Vatkhiyatur R (FPBS/PBI/2011)

       : Siti Nur Solehah (FPMIPA/P.BIO/2012)

       : Eni Hidayah (FIP/PGSD/2013)

Ekonomi : Susi Setyoningsih (FPBS/PBI/2011)

Sekdep : Yuli Setyawati (Fip/Ppb/2013)

Staf : Lia Alfiatur Rohiniyah (FPBS/PBI/2013)

       : Faisal Abdau Azizi (FPMIPA/P.Mtk/2012)

       : Prasetyo Imam (FPMIPA/P.Mtk/2012)

       : Bejo Untung (FPMPA/P.Fisika/2011)

Selasa, 04 Februari 2014

“Sekelumit Rasa Merasa”


“Sekelumit Rasa Merasa”

Kadang ada rasa dihati selama ini sudah “ merasa baik” iya merasa baik dengan berbuatan yang dilakukan, merasa sudah istiqomah dalam beribadah ataupun merasa sudah pantas masuk surga.Kadang disisi lain apa yang dilakukan semuanya terasa hambar, hambar senyap tak ada rasa, tak membuat hati jadi tenang, tak termakna sama sekali lantaran ingin terlihat baik karena seseorang lantas saat nasehat mengampiri rasanya hati sakit bagai luka terseret aspal yang belum halus. Tentu saja akan seperti itu jika hati hanya ingin dipuji manusia atau bahkan hanya ingin terlihat baik.

Apabila suatu saat diri ini merasa baik coba ingat kembali makhluk Alloh yang terbuat dari api yang dulunya ditempatkan di surga, dia (iblis)beribadah padaNya namun, lantaran dia merasa baik iblis tidak mau menuruti perintah Alloh untuk tunduk kepada Adam & hawa.
Ada juga cerita Firaun yang merasa dirinya baik lantas semua orang harus menurut padanya, menaati segala perintahnya bahkan harus menuruti membunuh bayi yang tidak bersalah.

Hakikat hati,apabila mulai merasa baik atau lebih baik dari yang lain mungkin hati itu sedang sakit karena rasa merasa baik yang akan cenderung kepada kesombongan.
Hati yang sakit akan merindukan pujian yang membumbung tinggi kelangit , hati yang mati akan hilang rasa peduli , hati yang sehat berbahagia karena nasihat.
Hati bagaikan raja dia yang akan membuat perkataan terasa sangat menyakitkan atau hati juga bisa membuat kata- kata yang terucap adalah nasihat yang tidak meninggalkan bekas begitu terasa tertampar namun tak terasa sakit.
Sifat rendah hati, yaitu taat dalam mengerjakan kebenaran dan menerima kebenaran itu yang datangnya dari siapapun. (Fudlail bin Iyadl).
Ya Alloh jadikan hati ini cenderung kepada hal – hal yang baik dan jangalah ENGAKU palingkan stelah ENGKAU beri petunjuk.

(Diandaruyata Kncorowati, Sekum)

Aku, kamu dan kita


Aku, kamu dan kita

Kau tahu...
Inilah jalan yang dipilih
Mungkin kau bertanya, mengapa
Tak ada jawaban rumit yang ku sertakan
Karena Allah terniatkan

Kau tahu...
Awalnya pun terasa takut
Terlihat mereka berbeda
Membuat spekulasi terasa benar
Hanya ku belajar bertahan

Kau tahu...
Karena berbeda
Awal pesona menjadi jalan untuk memilih
Semoga aku, kamu dan kita
Bertemu di Jannahnya

(Spesial edisi untuk saudariku tercinta)


Ehm sebenarnya rasa yang kita rasakan sama di awal pertemuan  ^0^ . Buang rasa takut jauh dan jauh biar kita saling mengenal. Dekat makin dekat. Itu bedanya aku dan kamu...
Wuish bahasnya apa dong?
Sabar dong... penasaran? Di baca lanjut aja.
Hanya curhatan adik tingkat yang bisa dikatakan masih baru karena emang baru semester 1.. ceritanya sih emang biasa tapi gimana gitu, tentang temannya yang mengatakan “mba yang jilbab besar itu seperti teroris aja” ... apalagi grebekan teroris lagi gencar-gencarnya makin manis pembahasannya.
Nah ini masalahnya ...
Buat adik mahasiswa baru maupun yang sudah lama di kampus, sebenarnya saya pun dulu sama. Takut juga sama mba-mba yang jilbab nya besar. Karena pilihan kita berbeda. Jika kamu makin jauh dari mereka gak bakal ketemu kebenarannya.
Apalagi mba di KAMMI juga jilbab nya besar. Jangan takut yaa sampai mundur di KAMMI. Karena percayalah hanya kebaikan yang kalian temukan disini.


Karena_MU (puisi)


Karena_MU
Setiap langkahku terasa ringan Karena_MU
Ku bisa tersenyum bahagia juga Karena_MU
Kekuatan langkahku Karena_MU
Tidak ada kegairahan dalam ku berbuat selain Karena_MU
Ya Alloh kesabaranku ku bersembahkan untuk_MU
Ku yakin KAU maha pembalas dengan apa yang manusia kerjakan

KAU tidak menutupi untuk sebab akibat arti sebuah kebahagiaan
KAU tidak pernah ingkar janji
Alloh hidupku Karena_MU
Nafasku Karena_MU
Rangkul aku karena ku sangat membutuhkanmu
Alloh ku sangat mencintai_MU

By Birokestari

MAMPU KARENA BISA,,!! SAATNYA MUSLIM NEGARAWAN BERTINDAK,,,


MAMPU KARENA BISA,,!!
SAATNYA MUSLIM NEGARAWAN BERTINDAK,,,
Aneh rasanya menjadi seorang mahasiswa yang apatis, diam, tidak peka dan lebih-lebih monoton dalam keseharian hidup di sebuah kampus. Mumet, pusing, bingung, males; kenapa selalu dipermasalahkan?? Wah-wah,, pertanyaan yang biasa saja bagi aktivis yang tak rela waktunya habis sia-sia.  Dapat dikatakan seperti itu, para aktivis mahasiswa tentu sudah biasa mendengar banyak sekali keluhan diberbagai sudut lisan yang berstatus “Mahasiswa”. Tetapi berbeda untuk kita yang notabenenya seorang aktivis muslim, ya Muslim Negarawan sosok yang tak luput dari organisasi KAMMI ini tak kan rela waktu yang tersedia hanya untuk memikirkan permasalahan pribadi sehingga menjadikan sebuah hambatan untuk bertindak. Nah kenapa kita harus bertindak? Back to “Muslim Negarawan” Lebih lanjut seperti gambaran umum mahasiswa diatas, berat rasanya jika arahan pikiran kita akan terbawa ke arus tindakan yang negative atas mainsed kita.
 Banyak sekali rumor negative lain tentang  mahasiswa, Oke always be positif thinking. Jadi kuliah bukanlah moment yang harus kita rasakan sebagai mahasiswa kawan. Ingat!! Kuliah dan Belajar itu beda, itu menurut penulis sebenarnya. Kawan, mari tengok lagi kenapa bisa dikatakan seperti itu walau di hati kalian mengatakan “lha bukannya kuliah tujuannya juga buat belajar kan?” Ya benar! pikirkan gambaran kuliah yang identik duduk disebuah ruang berbangku berAC dengan layar LCD terpasang, mendengar lalu presentasi disambut tugas dosen. Wow pemandangan belajar pro kuliah. Kelamaan kawan bahas ini, lanjut,,, sampai detik ini penulis masih bersikukuh Kuliah dan belajar beda bro. Satu hal dari belajar bukan untuk “nilai” formal berstatus IPK, IP, KHS dll. Beda dengan kuliah kawan, banyak dari kuliah karena mengejar hal-hal seperti itu. PADAHAL diluar sana yang terjadi, tidakkah kalian lihat kawan, modal kalian kurang sekali jika hanya membawa NILAI itu saja. Kuliah bukan penentuan tapi belajar bisa membuat tunjangan hidupmu setelah kuliah. Ayolah kawan belajar bergaul, belajar bermasyarakat, belajar mendesain peta hidup, belajar olah konsep, belajar melobbi, belajar berwirausaha, belajar memimpin dan dipimpin, belajar disegala bidang yang harus kita kuasai masih banyak sekali. Karena penulis pernah mendengar dari seseorang “Jangan sampai kita itu mudah terkotak-kotakkan” dalam artian kampus kita bukan menjadi sebuah tembok pembatas untuk kita mengembangkan ide serta ketangkasan kita untuk bertindak.
                Waktunya kalian bertindak jika kita seorang Muslim Negarawan yang hidup dilingkungan aktivis kampus maka harus berani mengatakan “ Kami bukanlah orang-orang yang berfikir dan berkehendak merdeka, Tidak ada satu orang pun yang bisa memaksa kami bertindak. Kami hanya bertindak atas dasar pemahaman” Ya kita harus paham dan mulai bertidak. * (Maknunah, Bendum)

KITA SEMUA ADALAH . . .


Bukan Hanya Kau dan Aku, tapi Mereka Adalah Kita Semua
Aku melihat penampakan sang rembulan dalam gelap malam yang sinarnya redup memancar ke bumi, adakah kau merasakan senja sebelum ia datang? Atau tanpa kata dan rasa semuanya berlalu begitu saja? Kau tak berpikir kenapa senja itu terjadi, lalu malam mengganti perannya secara bergilir disusul pagi dan siang, yang tak jarang dan terkadang terik sinarnya menyengat kulit yang halus dan mulus.
            Beberapa saat kemudian datanglah seorang pemuda dengan segenggam botol ditangannya sambil berjalan sempoyongan tanpa arah dan tujuan yang jelas, entah siapa yang salah kenapa ia bisa seperti itu dalam hidupnya. Sadar atau tidak, adakah kita sudah memberikan sesuatu untuknya? Hal ini bukanlah yang tidak mendapatkan perhatian, tetapi malah sebaliknya, lebih. Karena bagaimanapun juga setiap insan mempunyai hati, perasaan emosi, dan berbagai macam rahmat lainnya dari Allah SWT.
            Tak seperti bintang dilangit dan tak seindah warna-warni pelangi, manusia adalah makhluk yang diciptakan sempurna namun tak dapat menyepurnakan kesempurnaan yang ada. Singkat kata, tak ada manusia yang sempurna di dunia ini karena tidak akan pernah luput dari salah dan dosa, kecuali yang telah Allah kehendaki. Lihatlah telapak tanganmu, apa yang telah kau genggam? Kemudian kepada siapa kau akan dan atau telah memberi?
            Bersyukur terhadap apa yang ada, tidak menuntut sebelum memberi. Kadang, tidak, bahkan sering, mungkin juga selalu, aku lupa kepada mereka yang telah berjasa dalam kehidupanku. Kelalaian mereka yang sama sekali tak ku hiraukan, bukan karena tak mau, tapi karena salahnya tafsir rasa kasih sayang dan cinta sesama.Hati yang hilang karena tidak adanya ketenangan pada diri, padanya, pada mereka, kita semua.
            Menghakimi suatu perkara bukanlah pekerjaan sembarangan, apalagi yang memegang palunya adalah orang tak berpengetahuan, yang ada hanya kesesatan. Celaka, bukan begitu seharusnya, tetapi sinar kuning logam membutakan hati manusia yang berada dalam hati mereka yang semakin menyempit dan menghimpit satu dan semua, bencana! Tak tahan, hanya dapat menengadahkan tangan ditambah tetesan air mata dari alirannya.
Ingin diterima dan menerima seperti apa adanya, aku, kau, dia dan mereka. Kita adalah saudara. Kita semua sama, berbeda ataupun tidak. Aku, kau, dia, mereka, kita semua adalah. .

(Aldin Ramadani. Kakom 2013)

KAUM MUDA: PELOPOR KEBANGKITAN SUATU BANGSA


 KAUM MUDA: PELOPOR KEBANGKITAN SUATU BANGSA

Soekarno dalam setiap kali berpidato selalu mengatakan “Gantungkan cita-citamu setinggi langit, hai pemuda indonesia”. Beliau sadar betul peran pemuda sangat penting menjadi garda untuk perubahan suatu bangsa. Dalam pandangan Soe Hok Gie (1959), pemuda ditugaskan untuk memberantas generasi tua yang mengacau, menjadi hakim atas mereka yang di tuduh koruptor, dan mewujudkan kemakmuran Indonesia. Hal ini menjadi tugas pemuda Indonesia masa kini dan yang akan datang. Jauh kebelakang kita pasti kenal soekarno, sosok yang terkenal dengan bapak proklamator. Bayangkan, umur pada usia 25 tahun Bung Karno telah melahirkan pikiran-pikiran visioner untuk menyintesiskan antara ”Nasionalisme, Islamisme, dan Marxisme”, yang menjadi bantalan vital bagi perumusan dasar negara. Mohhatta, Padausia 26 tahun, Bung Hatta telah memikirkan dasar-dasar ”Indonesia Merdeka”.Pikiran-piikiran cemerlang generasi muda pada dekade 1920-an ini menjadi kepeloporan politik kaum muda untuk merajut kecerdasan yang berserak menjadi kekuatan progresif.
Pemudasaatini
Namun fakta menarik saat ini Beberapa sikap yang tampak justru ketidak pekaan terhadap masalah-masalah nasional, 57,4 persen berorientasi pada materi/ kekayaan, dan hanya 20 persen dari pemuda yang  menganggap kepentingan nasional sebagai salah satu agenda mereka. Total ada 63 persen pemuda Indonesia yang hanya berorientasi pada kepentingan sendiri (Kompas, 18/11).Ironi yang membuat bangsa ini kian terombang ambing mencari “nahkoda”, diperlukan sosok muda yang greget untuk melekakan kondisi bangsa saat ini.
Tampak jelas, generasi mudat saat ini harus bias mengorganisasikan gagasan secara publik-politik. Seperti kata Yudi Latif Tanpa kesanggupan mengorganisasikan diri secara politik, kekuatan-kekuatan kreatif hari ini, betapapun besar jumlahnya, tak membuat ide-ide mereka terungkap secara publik; tak mampu membangkitkan inspirasi kreatif bagi banyak orang; dan tak mendorong pengikatan bersama kekuatan-kekuatan progresif untuk bangkit bersama membentuk generasi perubahan. Tanpa keberadaan agenda dan pengorganisasian bersama, sering kali hanya sekadar kekuatan reaktif yang akan seger apa dan begitu daurisume mudar.
Manakala para
Pemangku kebijakan memainkan politik sebagai seni memerintah untuk menipu rakyat maka dari itu peran politik kaum muda saat ini merasa terpanggil kembali oleh sejarah dengan membangun kebersamaan pengalaman, visi, dan panggilan kesejarahan lewat penciptaan ruang publik, wacana publik, dan aksi publik yang mempertautkan minoritas kreatif yang berserak menjadi kolektivitas progresif generasi perubahan.
Perlu di ingat Struktur demografis Indonesia membengkak pada penduduk berusia muda. Jika definisi pemuda mengikuti Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan, yakni mereka  yang  berusia 16 sampai 30 tahun, maka jumlahnya pada saat ini menurut SUPAS 2005 sekitar 62,24 juta, atau setara dengan 25 persen dari total penduduk Indonesia. Artinya jika di kelola dengan baik maka “bonus demograf ini menjadi kekuatan yang menjanjikan kejayaan bangsa.
Namun jika tidak dimaksimalkan ini menjadi: bencana demografis ”yang melumpuhkan bangsa. Seperti tekad yang pernah diikrarkan Bung Hatta: ”Di atas segala lapangan  Tanah Air aku hidup, aku gembira. Dan di mana kakiku menginjak bumi Indonesia, disanalah tumbuh bibit cita-cita yang tersimpan dalam dadaku.”Sekarang giliran sejarah memanggilakan sumpah tekad generasi muda hari ini, untuk sama-sama menjadi kau minoritas kreatif  yang mampu membuka ruang harapan, bukanlah membuka ruang untuk terus mendiamkan dan meratapi betapa persoalan negeri ini. Peran pemuda dalam politik menjadi sebuah keniscayaan di kala negeri ini di kelolaoleh manusia yang tamak dan serakah akan kekuasaan.
Teringat sebuah nasehat dari Imam Syahid Hasan Albana, ““Siapkanlah dirimu untuk menggantikan angkatan tua, mereka akan pulang tak lama lagi. Janganlah engkau menjadi pemuda kecapi suling, yang bersenandung meratapi tepian yang sudah runtuh, mengenangkan masa silam yang telah pergi jauh. Janganlah engkau membuat kekeliruan lagi seperti pernah dilakukan oleh angkatan yang engkau gantikan.Teruskan perjalanan ini dengan tenaga dan kakimu sendiri,” (HASAN AL BANNA).


APRI SUPRIYANTO
(KADEP KASRAT KAMMI IKIP PGRI Semarang)