Rabu, 12 Desember 2012

JILBABERKU








“ Dek, kok gak pernah muncul di agenda KAMMI?”
“gak mba...belum siap”
“loh belum siap apanya?”
“jilbab besarnya mba...”


Percakapan diatas hanya contoh ketika adik-adik akhwat menyatakan mundur dari KAMMI karena alasan yang sederhana buat kita tapi besar buat mereka. Tentang perkara yang sudah jelas di Al-Qur’an yang sedikit dipahami oleh para muslimah.
Wajar saja adik-adik melontarkan pernyataan seperti itu, mungkinkah mereka takut? KAMMI terkenal dengan mba-mba yang berjilbab besar, anti pacaran ( sebelum nikah), syuro ada hijabnya dan masih banyak lagi. Inilah tantangan terberat mencoba menjelaskan tanpa menutupi syariat yang diterapkan. Penggiringan opini dan penguatan pada para kader baru merupakan salah satu upaya perkenalan organisasi dakwah.
Adakah yang salah dalam pendekatan ke adik-adiknya? Tergantung pembawaan individu memperkenalkan diri sebagai akhwat berjilbab besar. Sehingga respon bisa kita rasakan mereka semakin dekat atau malah semakin menjauh.

Meskipun tantangan ini bukan hal yang baru, tapi zaman yang semakin modern maka membuat tantangan ini semakin berat. Budaya-budaya luar yang makin merusak aqidah seseorang. Sebagai akhwat inilah tugas kita, menjelaskan jilbab sesuai ketentuan kepada kader baru tanpa mereka merasa takut bergabung di organisasi dakwah terutama KAMMI. SH

0 komentar:

Posting Komentar