Mahasiswa merupakan kaum intelektual yang memiliki
ideologi dan cita yang tinggi. Namun, mahasiswa dapat dikatakan kaum yang masih
mencari jati dirinya. Itu terlihat dari konsistensinya dalam ideologi dan cita yang suatu waktu dapat
berubah. Adanya dinamisasi lingkungan sekitarnya terutama lingkungan kampus
menjadi salah satu faktor penyebabnya.
Mahasiswa dalam definisi ideal seperti disebutkan
diawal, hanya sedikit saja dari keseluruhan mahasiswa dalam suatu kampus.
Kebanyakan mahasiswa cenderung apatis, melupakan bagian ideologinya dan
memfokuskan pada citanya saja. Pada sebagian lain, ada yang lebih ekstrim yaitu
melupakan bagian ideologi dan cita yang kemudian hanya kesenangan sesaat yang
ingin diperoleh (keluar dari fitrah seorang mahasiswa).
Sebagai “Director of Change”, perbaikan dan
perubahan tatanan kehidupan menuju arah positif menjadi objek tambahan untuk
diselesaikan oleh mahasiswa dengan berupaya menemukan solusinya. Sehingga,
perjuangan mahasiswa adalah keniscayaan bagi mereka yang termasuk mahasiswa
dalam definisi ideal.
Mahasiswa adalah kaum yang masih mencari jati
dirinya, begitu juga dalam menampakkan ideologinya. Hal itu seakan-akan sulit,
ketika banyak pilihan dan tawaran dari berbagai wadah perjuangan yang ada
dengan identitasnnya masing-masing. Lalu, wadah perjuangan yang dapat dikatakan
memiliki identitas perjuangan mahasiswa itu seperti apa??
Yaitu wadah perjuangan mahasiswa yang mampu
menghimpun seluruh mahasiswa dengan berbagai potensinya untuk bekerjasama
membangun bangsa dan negara, menjadi mitra bagi mahasiswa Indonesia dalam
menegakkan kebenaran dalam wadah hukum Indonesia yang bertanggung jawab, serta
mitra bagi masyarakat dalam upaya pembangunan dan persatuan bangsa dan negara
Indonesia melalui pendampingan advokasi dan pengkritisan kebijakan pemerintah
yang merugikan rakyat. Wadah perjuangan mahasiswa pada dasarnya adalah memfasilitasi
mahasiswa sebagaimana perannya yaitu “Director of Change”. Kesatuan Aksi Mahasiswa
Muslim Indonesia atau yang disingkat KAMMI menginternalisasi peran itu sebagai
tawaran perjuangan. Maka dari itu, KAMMI mempunyai peluang menjadi wadah
perjuangan mahasiswa yang mampu begerak sinergi dengan ideologi mahasiswa.
Mengapa harus KAMMI???
Di awal pendiriannya, KAMMI merupakan sebuah
jaringan aksi. Setelah tumbangnya rezimentasi Suharto, KAMMI mengalami
perubahan format pergerakan menjadi sebuah organisasi masyarakat kemahasiswaan
ekstra kampus. Hal ini merespons tuntutan di masyarakat akan perlunya wadah
bagi pembangunan kepemimpinan di kalangan pemuda terutama mahasiswa.
KAMMI meyakini bahwa KAMMI dan beragam gerakan
mahasiswa dan gerakan kepemudaan di Indonesia adalah elemen bangsa yang akan
menjadi pewaris sah dari masa depan bangsa ini. KAMMI adalah generasi muda yang
menjadi sumberdaya bangsa masa depan (iron stock). Generasi muda
adalah generasi yang bersifat idealis dengan cita-cita terhadap bangsanya.
Generasi muda adalah generasi yang selalu kritis terhadap kondisi yang stagnan
(status quo). Maka KAMMI bekerjasama dengan seluruh elemen gerakan
mahasiswa dan gerakan kepemudaan dalam kesamaan prinsip komitmen kebangsaan
yang tulus, bukan karena kepentingan politik pragmatis. KAMMI meyakini bahwa
interaksi mu’amalah KAMMI dengan beragam gerakan pemuda dan mahasiswa
adalah interaksi positif yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan sebagai
pembelajaran bagi masa depan saat KAMMI bersama-sama mewarisi bangsa ini (GBHO
BAB III Posisi KAMMI, Pasal 9 ).
KAMMI adalah gerakan yang konsisten dengan misi-misi
perbaikan kampus, masyarakat dan Negara. Pergerakan yang dilakukan KAMMI
didasari satu niatan utuh dan lurus untuk perbaikan, bukan didasari dendam
murahan, dan titipan partai tertentu. Kontribusi substantif adalah kontribusi
menyeluruh dan utuh. Yang mengutamakan perbaikan-perbaikan umat, bukan karena
jabatan dan iming-iming uang. Seperti itulah sedikit gambaran tentang KAMMI.
Sehingga, ya…harus KAMMI...( Rianda Herlan SA_KAKOM)
0 komentar:
Posting Komentar