Jumat, 11 Januari 2013

MENCARI IDENTITAS PERJUANGAN MAHASISWA: “MENGAPA HARUS KAMMI ?”


Mahasiswa merupakan kaum intelektual yang memiliki ideologi dan cita yang tinggi. Namun, mahasiswa dapat dikatakan kaum yang masih mencari jati dirinya. Itu terlihat dari konsistensinya dalam  ideologi dan cita yang suatu waktu dapat berubah. Adanya dinamisasi lingkungan sekitarnya terutama lingkungan kampus menjadi salah satu faktor penyebabnya.
Mahasiswa dalam definisi ideal seperti disebutkan diawal, hanya sedikit saja dari keseluruhan mahasiswa dalam suatu kampus. Kebanyakan mahasiswa cenderung apatis, melupakan bagian ideologinya dan memfokuskan pada citanya saja. Pada sebagian lain, ada yang lebih ekstrim yaitu melupakan bagian ideologi dan cita yang kemudian hanya kesenangan sesaat yang ingin diperoleh (keluar dari fitrah seorang mahasiswa).

Sebagai “Director of Change”, perbaikan dan perubahan tatanan kehidupan menuju arah positif menjadi objek tambahan untuk diselesaikan oleh mahasiswa dengan berupaya menemukan solusinya. Sehingga, perjuangan mahasiswa adalah keniscayaan bagi mereka yang termasuk mahasiswa dalam definisi ideal.
Mahasiswa adalah kaum yang masih mencari jati dirinya, begitu juga dalam menampakkan ideologinya. Hal itu seakan-akan sulit, ketika banyak pilihan dan tawaran dari berbagai wadah perjuangan yang ada dengan identitasnnya masing-masing. Lalu, wadah perjuangan yang dapat dikatakan memiliki identitas perjuangan mahasiswa itu seperti apa??
Yaitu wadah perjuangan mahasiswa yang mampu menghimpun seluruh mahasiswa dengan berbagai potensinya untuk bekerjasama membangun bangsa dan negara, menjadi mitra bagi mahasiswa Indonesia dalam menegakkan kebenaran dalam wadah hukum Indonesia yang bertanggung jawab, serta mitra bagi masyarakat dalam upaya pembangunan dan persatuan bangsa dan negara Indonesia melalui pendampingan advokasi dan pengkritisan kebijakan pemerintah yang merugikan rakyat. Wadah perjuangan mahasiswa pada dasarnya adalah memfasilitasi mahasiswa sebagaimana perannya yaitu “Director of Change”. Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia atau yang disingkat KAMMI menginternalisasi peran itu sebagai tawaran perjuangan. Maka dari itu, KAMMI mempunyai peluang menjadi wadah perjuangan mahasiswa yang mampu begerak sinergi dengan ideologi mahasiswa.
Mengapa harus KAMMI???
Di awal pendiriannya, KAMMI merupakan sebuah jaringan aksi. Setelah tumbangnya rezimentasi Suharto, KAMMI mengalami perubahan format pergerakan menjadi sebuah organisasi masyarakat kemahasiswaan ekstra kampus. Hal ini merespons tuntutan di masyarakat akan perlunya wadah bagi pembangunan kepemimpinan di kalangan pemuda terutama mahasiswa.
KAMMI meyakini bahwa KAMMI dan beragam gerakan mahasiswa dan gerakan kepemudaan di Indonesia adalah elemen bangsa yang akan menjadi pewaris sah dari masa depan bangsa ini. KAMMI adalah generasi muda yang menjadi sumberdaya bangsa masa depan (iron stock). Generasi muda adalah generasi yang bersifat idealis dengan cita-cita terhadap bangsanya. Generasi muda adalah generasi yang selalu kritis terhadap kondisi yang stagnan (status quo). Maka KAMMI bekerjasama dengan seluruh elemen gerakan mahasiswa dan gerakan kepemudaan dalam kesamaan prinsip komitmen kebangsaan yang tulus, bukan karena kepentingan politik pragmatis. KAMMI meyakini bahwa interaksi mu’amalah KAMMI dengan beragam gerakan pemuda dan mahasiswa adalah interaksi positif yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan sebagai pembelajaran bagi masa depan saat KAMMI bersama-sama mewarisi bangsa ini (GBHO BAB III Posisi KAMMI, Pasal 9 ).
KAMMI adalah gerakan yang konsisten dengan misi-misi perbaikan kampus, masyarakat dan Negara. Pergerakan yang dilakukan KAMMI didasari satu niatan utuh dan lurus untuk perbaikan, bukan didasari dendam murahan, dan titipan partai tertentu. Kontribusi substantif adalah kontribusi menyeluruh dan utuh. Yang mengutamakan perbaikan-perbaikan umat, bukan karena jabatan dan iming-iming uang. Seperti itulah sedikit gambaran tentang KAMMI. Sehingga, ya…harus KAMMI...( Rianda Herlan SA_KAKOM)

0 komentar:

Posting Komentar