Minggu, 11 November 2012

Berani Muda Berani Luar Biasa


Saat pemuda yang lain tidur, maka ia bangun. Saat pemuda yang lain bermain-main, maka ia bekerja. Saat pemuda yang lain putus asa, maka ia bekerja. Saat pemuda yang lain mundur, maka akan ia tetap maju. Saat pemuda yang lain diam, ia tetap bergerak. Ia adalah sosok pemuda yang luar biasa. Dan saya yakin bahwa itulah ANDA. Seorang pemuda yang luar biasa, berusaha dan bekerja diatas standar orang rata-rata.
Sahabat, untuk menjadi seorang pemuda yang luar biasa, kita harus melakukan hal yang berbeda dengan pemuda yang lain. Saat pemuda yang lain tidur 8 jam sehari, mungkin bagi seorang pemuda yang luar biasa, ai hanya tidur 4 jam sehari. Saat pemuda yang lain bekerja 8 jam sehari, bagi seorang pemuda yang luar biasa, ia bekerja 12 jam sehari. Saat pemuda yang lain membaca Al-Qur’an 1 Juz perhari, bagi seorang pemuda yang luar biasa bisa jadi dia membaca Al-Qur’an 3 juz perhari.
Itulah salah satu contoh pemuda yang luar biasa. Nah, sekarang bagaimana dengan ANDA?, apakah ANDA ingin jadi pemuda biasa-biasa saja? Atau ingin menjadi pemuda yang luar biasa? Jujur saya katakan kepada ANDA jika hanya menginginkan untuk menjadi pemuda biasa-biasa saja, seperti contoh-contoh diatas, maka bersiap-siaplah ANDA ditendang Jaman.

Sahabat, banyak sekalipara pemuda di luar sana, berlomba-lomba untuk meraih masa depan mereka. Jika Anda lengah, tidak bersegera dari sekarang atau menunggu lulus sekolah atau kuliah, saya jamin ANDA akan menyesal, dan mungkin ANDA berkata, “ Mengapa tidak dari dulu saya memutuskan untuk menjadi orang yang luar biasa, berbeda dengan pemuda yang lain?”.
Sahabat, ingat selalu bahwa cerminan ANDA lima tahun kedepan ditentukan oleh ANDA saat ini. So, bergeraklah sekarang juga. Berjuanglah selagi muda, selagitubuh masih kuat, selagi otak masih menyerap ilmu, selagi tangan dan kaki siap memikul beban walaupun berat. Bertekadlah dari mulai sekarang untuk bekarya, berjuang dab berusaha menjadi Insan Muda Sukses Paripurna.
(INSAN MUDA SUKSES PARIPURNA_halm. 51-52_ Asep Wahidin al Mufiid dan Abdul Hakim El Hamidy)

0 komentar:

Posting Komentar