Beginilah
Jalan Da’wah
Suatu kebahagiaan yang luar biasa
apabila kita bisa merasakan nikmatnya kebersamaan di jalan – Nya. Patutlah,
jika seseorang merasakan kebahagiaan dan kebanggaan karena Allah telah
memilihnya berada di jalan ini. Kenikmatan berjama’ah. Sungguh kenikmatan yang
begitu istimewa. Itu merupakan suatu kenikmatan setelah kita menerima
kenikmatan berupa keimanan kepada Allah SWT.
Jalan ini, jalan yang hanya sedikit orangnya,
panjang dan lama waktunya, serta banyak godaannya. Begitulah jalan dakwah.
Dalam buku “Beginilah Jalan Da’wah Mengajarkan Kami”, penulis begitu piawai
dalam mengklasifikasikan tahapan – tahapan dalam berdakwah. Sang penulis, M.
Lili Nur Aulia menuliskan ke dalam lima bab dari setiap tahapan dakwah. Bab
pertama menceritakan tentang “Dari Sini Kami Memulai”, bab kedua mengemukakan
tentang “Ketika Kami Membangun Kebersamaan”, bab ketiga menyampaikan tentang
“Perjalanan Beraroma Harum Semerbak”, bab keempat mengungkapkan tentang “Ketika
Melewati Jalan Mendaki”, dan pada bab terakhir, penulis memberi judul
“Kesejukan yang Meringankan Langkah”.
Dalam
setiap babnya, kita akan dibawa ke dalam suasana yang benar – benar kita dapat
merasakannya. Setiap bab dibahas secara detail dan mendasar. Pada bab pertama,
penulis menyampaikan bagaimana awal sebuah dakwah dimulai. Pada bab kedua,
disampaikan ketika suatu kelompok atau jama’ah membangun sebuah dakwah, sebuah
kebersamaan. Pada bab ketiga, diceritakan bagaimana agar seseorang bisa
mendapatkan sebuah perjalanan dakwah yang harum mewangi. Pada bab keempat,
diungkapkan bagaimana seharusnya sikap kita ketika melalui jalan dakwah yang
mendaki dan terjal. Dan pada bab terakhir, penulis mengemukakan sikap – sikap
yang dapat meringankan langkah dalam berdakwah.
Dari
kelima bab tersebutlah, kita dapat belajar banyak dari Rasulullah, sahabat,
ulama, dan para guru dakwah. Meskipun tidak lebih dari 200 halaman, tapi buku
ini sudah seperti buku saku bagi para aktivis dakwah. Sudah cukup menjelaskan
secara keseluruhan dalam hal ikhwal dakwah. Dalam buku ini juga banyak berisi
kalimat – kalimat motivasi penggugah jiwa pengobar semangat.
Ada
sebuah motivasi tingkat tinggi dari Sayyid Quthb dalam buku ini, “Mereka (para
penegak dakwah) tidak boleh putus asa dari memperbaiki jiwa dan menanamkan
respon baik dari hati orang yang didakwahi. Meski apapun pengingkaran dan
pendustaan yang dihadapi. Meski penolakan dan pembangkangan seperti apapun yang
muncul. Jika seratus kali, dakwah belum sampai kepada hati. Mungkin akan sampai
pada seratus satu kali. Jika seribu kali, dakwah belum masuk di dalam jiwa.
Mungkin akan masuk pada seribu satu kali. Dan seterusnya... Jalan dakwah ini
bukanlah perjalanan yang lembut dan mudah. Di sana ada puing – puing kebatilan
dan kesesatan. Taqlid dan kebiasaan yang bersemayam dalam hati, yang harus
disingkirkan secara perlahan – lahan dengan berbagai cara. Semua lokasi yang
sensitif harus disentuh...” (Fi Zilal Al
– Quran, 4/2394) ( Ayu Nurjanah_staff Dept. sosmas)
0 komentar:
Posting Komentar