Setiap
era memberikan pengaruhnya terhadap masing-masing bidang kehidupan, baik
positif maupun negatif. Tak terkecuali, era globalisasi yang identik dengan
kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). Lantas, apa pengaruhnya
terhadap masing-masing bidang kehidupan? Adakah peran mahasiswa dalam hal ini,
untuk menangkas pengaruh yang negatif khususnya?
Dalam
permasalahan ini hanya akan fokus pada beberapa bidang kehidupan di negara Indonesia, yaitu: pengaruh
terhadap kehidupan keberagamaan (religius), kemasyarakatan dan pendidikan. Pada
kehidupan keberagamaan, tak dimungkiri banyak sekali pengaruh positif maupun
negatif yang ditimbulkan. Misalnya, akibat cepatnya akses informasi berpengaruh
positif yang ditunjukkan dengan peningkatan kualitas peribadatan umat beragama
kaitannya dengan kepahaman dan keilmuan (terutama fatwa-fatwa kekinian hasil
ijtihad para ulama’, dalam islam kita mengenal Dr Yusuf Qardawi dengan
fatwa-fatwanya). Adapun
pengaruh negatifnya adalah masuknya aliran-aliran seperti JIL (Jaringan Islam
Liberal) yang cenderung pemahaman keliru.
Dalam kehidupan bermasyarakat juga tak terlepas dari
pengaruh positif dan negatif globalisasi. Misalnya, masuknya budaya-budaya
asing ke Indonesia akan menambah khasanah keberagaman kebudayaan Indonesia
(akulturasi budaya) jika melalui filterisasi yang baik, sehingga pengaruhnya
positif. Namun sebaliknya, jika tidak ada filterisasi yang baik dapat
dimungkinkan mengikis kebudayaan asli Indonesia dan menggantinya dengan
kebudayaan asing yang pastinya berbeda dengan karakter bangsa Indonesia,
sehingga berpengaruh pada moralitas bangsa dan biasanya cenderung negatif,
seperti meniru cara berbusana orang barat.
Sedangkan pada bidang pendidikan, kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi memberikan peranan penting pada perkembangan
pendidikan di Indonesia. Peranan tersebut tidak hanya pada konten keilmuan
saja, tapi juga sistem pengelolaan dan kurikulum yang digunakan. Adanya
globalisasi juga, menjadikan semakin maraknya kerjasama antarnegara dalam
bidang pendidikan, sehingga pengaruh positif dan negatif pastinya ada. Dengan
adanya kerjasama tersebut, memunculkan program pertukaran pelajar dan beasiswa
belajar ke luar negeri yang pengaruhnya positif bagi para pelajar Indonesia
yang ingin memperoleh kualitas pelayanan pendidikan yang lebih bagus dan
berimbas juga pada pembangunan SDM Indonesia. Adapun pengaruh negatifnya,
karakter bangsa yang berusaha dibangun melalui bidang pendidikan dapat tercampuri
karakter bangsa lain, sehingga menghilangkan identitas para pelajar itu sendiri
jika tak mampu disikapi dengan baik.
Peran mahasiswa melihat permasalahan tersebut,
berupaya agar pengaruh negatif yang ditimbulkan dari globalisasi tidak terus
menerus terjadi. Jika dicermati pengaruh negatifnya adalah pada moralitas
bangsa, baik dari kacamata agama maupun sosial masyarakat. Misalnya, munculnya
perilaku-perilaku tak bermoral, seperti: seks bebas, penggunaan narkoba,
tawuran dan lain-lain. KAMMI dalam salah satu tafsir paradigma gerakan “KAMMI
adalah Gerakan Intelektual Profetik”, mengatakan bahwa gerakan intelektual profetik
adalah gerakan yang meletakkan keimanan sebagai ruh atas penjelajahan nalar
akal. Pernyataan ini, bisa menjadi penangkal atau solusi
agar era globalisasi tidak menjadi era amoral. Dengan senantiasa berpegang
teguh pada keimanan dan filterisasi nalar akal dengan nalar wahyu. Disinilah
mahasiswa dan KAMMI berperan agar bagaimana globalisasi dan kemajuan IPTEK
sejalan dengan pembangunan peradaban bangsa ke arah yang dicita-citakan.
Wallahu ‘alam bi showab….(Rianda Herlan,Pend.Fisika 2009)
0 komentar:
Posting Komentar