MAMPU KARENA BISA,,!!
SAATNYA MUSLIM NEGARAWAN BERTINDAK,,,
Aneh rasanya
menjadi seorang mahasiswa yang apatis, diam, tidak peka dan lebih-lebih monoton
dalam keseharian hidup di sebuah kampus. Mumet, pusing, bingung, males; kenapa
selalu dipermasalahkan?? Wah-wah,, pertanyaan yang biasa saja bagi aktivis yang
tak rela waktunya habis sia-sia. Dapat
dikatakan seperti itu, para aktivis mahasiswa tentu sudah biasa mendengar
banyak sekali keluhan diberbagai sudut lisan yang berstatus “Mahasiswa”. Tetapi
berbeda untuk kita yang notabenenya seorang aktivis muslim, ya Muslim Negarawan
sosok yang tak luput dari organisasi KAMMI ini tak kan rela waktu yang tersedia
hanya untuk memikirkan permasalahan pribadi sehingga menjadikan sebuah hambatan
untuk bertindak. Nah kenapa kita harus bertindak? Back to “Muslim Negarawan”
Lebih lanjut seperti gambaran umum mahasiswa diatas, berat rasanya jika arahan
pikiran kita akan terbawa ke arus tindakan yang negative atas mainsed kita.
Banyak sekali
rumor negative lain tentang mahasiswa,
Oke always be positif thinking. Jadi kuliah bukanlah moment yang harus kita
rasakan sebagai mahasiswa kawan. Ingat!! Kuliah dan Belajar itu beda, itu
menurut penulis sebenarnya. Kawan, mari tengok lagi kenapa bisa dikatakan
seperti itu walau di hati kalian mengatakan “lha bukannya kuliah tujuannya juga
buat belajar kan?” Ya benar! pikirkan gambaran kuliah yang identik duduk
disebuah ruang berbangku berAC dengan layar LCD terpasang, mendengar lalu
presentasi disambut tugas dosen. Wow pemandangan belajar pro kuliah. Kelamaan
kawan bahas ini, lanjut,,, sampai detik ini penulis masih bersikukuh Kuliah dan
belajar beda bro. Satu hal dari belajar bukan untuk “nilai” formal berstatus
IPK, IP, KHS dll. Beda dengan kuliah kawan, banyak dari kuliah karena mengejar
hal-hal seperti itu. PADAHAL diluar sana yang terjadi, tidakkah kalian lihat
kawan, modal kalian kurang sekali jika hanya membawa NILAI itu saja. Kuliah
bukan penentuan tapi belajar bisa membuat tunjangan hidupmu setelah kuliah.
Ayolah kawan belajar bergaul, belajar bermasyarakat, belajar mendesain peta
hidup, belajar olah konsep, belajar melobbi, belajar berwirausaha, belajar
memimpin dan dipimpin, belajar disegala bidang yang harus kita kuasai masih
banyak sekali. Karena penulis pernah mendengar dari seseorang “Jangan sampai
kita itu mudah terkotak-kotakkan” dalam artian kampus kita bukan menjadi sebuah
tembok pembatas untuk kita mengembangkan ide serta ketangkasan kita untuk
bertindak.
Waktunya kalian
bertindak jika kita seorang Muslim Negarawan yang hidup dilingkungan aktivis
kampus maka harus berani mengatakan “ Kami bukanlah orang-orang yang berfikir
dan berkehendak merdeka, Tidak ada satu orang pun yang bisa memaksa kami bertindak.
Kami hanya bertindak atas dasar pemahaman” Ya kita harus paham dan mulai
bertidak. * (Maknunah, Bendum)
0 komentar:
Posting Komentar