Pada setiap individu ada
keinginan untuk lebih baik dari yang lain. Berbagai cara diupayakan untuk
menjadi kenyataan. Ada yang belajar secara otodidak maupun memanfaatkan sarana
pelatihan keilmuan yang ada.
Belajar
adalah proses untuk mengadakan perubahan, dari yang belum bisa menjadi bisa,
dari yang tidak tahu menjadi tahu, dari yang tidak paham menjadi paham.
Strategi belajar masing-masing orang berbeda, sesuai dengan tipe belajarnya
(audio, visual atau kinestetik).
Dalam meraih
impiannya, banyak individu berani mengorbankan harta, waktu, tenaga dan
pikirannya. Banyak sekali pelajaran yang bisa diambil dari orang di sekeliling
kita. Tentang kesungguhan, kerja keras dan optimisme dalam perjuangan meraih
apa yang diimpikan. Dari mereka ada yang berakhir manis, dan ada juga yang
berakhir tragis. Semua bergantung kepada konsistensi dan proses yang dijalani.
Dimana ada
akhir, pasti ada awal. Kebingungan untuk mengawalinya, yang terkadang menjadi
penghalang terbesar dalam mewujudkan impian. Pintu keluar akan ada, ketika ada
pintu masuk. Sarana pelatihan keilmuan merupakan salah satu dari sekian pintu
masuk yang ada untuk mengawali langkah dalam meraih impian.
Begitu juga dengan “Pelatihan
Kepemimpinan dan Kepemudaan 1”, yang menjadi pintu masuk atau pintu gerbang
bagi pemuda (mahasiswa) dalam melangkah meraih impian. Sarana pelatihan ini,
sebagai wadah sumber ilmu untuk pengembangan pengembangan kapasitas diri, untuk
pembinaan diri dan pengkaryaan potensi yang dimiliki dan masih banyak lagi.
Dalam pelatihan ini, mahasiswa dibekali bagaimana
memahami pilihan menjadi
seorang muslim dengan berbagai konsekuensinya (materi: syahadatain),
menguatkan keimanan yang telah tertanam. (materi: syumuliyatul islam),
mengetahui realita masyarakat dan peran strategis sebagai pemuda muslim (Materi:
syumuliyatul islam), mengetahui realita masyarakat dan peran strategis
sebagai pemuda muslim ,(materi: problematika umat kontemporer; islam, pemuda
dan perubahan sosial), aksi sebagai salah satu bentuk penyuaraan aspirasi (materi:
manajemen aksi) dan mengenal lebih jauh organisasi mahasiswa yang lahir di
tengah-tengah keprihatinan akibat permasalahan bangsa dan negara yang sangat
kompleks. Organisasi itu bernama KAMMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim
Indonesia) yang muncul dengan menawarkan solusi dan perubahan yang ditandai
dengan reformasi yang hingga saat ini masih berusaha berbenah.
Selain
sebagai wadah sumber ilmu, pelatihan ini juga sebagai ajang menggali potensi
dan pengkaryaan diri mahasiswa yang berorientasi pembentukan (hasilnya untuk
jangka panjang, menyiapkan generasi-generasi unggul). Pelatihan yang manfaatnya
tidak hanya dirasakan untuk hari ini, tidak hanya untuk individu saja.
Pelatihan yang mampu memberi inspirasi baru, perubahan dahsyat, spirit
luar biasa, bukan karena doktrin tapi karena proses pemahaman. Proses pemahaman
inilah yang dinamakan upaya belajar, sebagai pintu masuk dalam meraih impian.
Hal itu akan terwujud, ketika mampu menerapkan hasil dari proses pemahaman itu
dan tentunya masih banyak manfaat lain yang didapatkan. (Rianda Herlan Sapta
Aji)
0 komentar:
Posting Komentar